Di tengah membanjirnya tablet dan e-reader dengan segala kepraktisannya, saya termasuk yang bertahan dengan membaca buku cetak. Bagi saya, ada hal-hal di dalam buku kertas yang tak tergantikan oleh buku elektronik.
Sebagai contoh, sensasi senang ketika menyentuh halaman demi halaman tidak akan bisa digantikan dengan menggeser layar tablet untuk berpindah ke halaman berikutnya. Demikian juga dengan bau yang meruap dari kertas buku, tidak punya pembanding pada tablet yang dingin.
Ternyata, keuntungan membaca buku cetak tidak hanya memberi sensasi dan rasa menyenangkan, tapi juga mendatangkan keuntungan yang terbukti oleh sains.
1. Meningkatkan kecerdasan
[caption id="attachment_417" align="alignnone" width="630"] Flickr (CC) Crystal Paradis[/caption]
University of Berkeley California menemukan bahwa buku anak-anak membuat si kecil menemukan 50% lebih banyak kata ketimbang nonton televisi atau bahkan pembicaraan di antara lulusan perguruan tinggi.
Paparan terhadap kata-kata baru tidak hanya membantu kemampuan membaca, tapi juga menghasilkan skor lebih tinggi di tes kecerdasan secara umum. Lagipula, kemampuan membaca di usia dini bisa berarti kecerdasan yang lebih saat dewasa.
Selain itu, membaca di peralatan elektronik ternyata membuat kamu 20-30 persen lebih lambat.
2. Meningkatkan kekuatan otak
Seperti halnya rajin berolahraga akan membuat jantung lebih kuat dan peredaran darah lancar, membaca secara rutin juga membuat otak makin kuat. Kamu bisa mencegah penurunan daya ingat dan kemampuan otak (yang datang alami seiring bertambahnya umur) hingga 32 persen.
3. Membaca meningkatkan empati
[caption id="attachment_416" align="alignnone" width="630"] Flickr (CC) Rachel K[/caption]
Membaca buku (terutama buku fiksi) membuat kamu lebih mengerti pikiran dan emosi orang lain. Memahami keadaan mental orang lain adalah kemampuan yang sangat berguna dalam hubungan sosial yang kian kompleks.
4. Membalik halaman membantumu mengerti
Seperti sudah ditulis di atas, ada sensasi menyenangkan saat membalik-balik halaman buku kertas. Ternyata, bukan cuma menyenangkan, gesekan kertas di ujung jarimu membuat otak lebih memahami konteks yang membuatnya lebih paham tentang apa yang sedang dibaca.
5. Membaca mungkin bisa melawan alzheimer
[caption id="attachment_418" align="alignnone" width="630"] Flickr (CC) Frank M Rafik[/caption]
Otak yang tidak aktif meningkatkan risiko terkena penyakit alzheimer. Sebuah penelitian menyimpulkan bahwa membaca (dan bermain catur dan menyelesaikan teka-teki) membuat otak aktif dan membuatnya memiliki faktor risiko 2,5 kali lebih rendah dari alzheimer.
6. Membantumu bersantai
Riset Sussex University menemukan bahwa membaca bisa menurunkan stres hingga 68 persen. Tahu kan kenapa membaca buku di tempat tidur sambil selimutan dan menyesap teh hangat jadi hal yang sangat menyenangkan?
7. Membantumu tidur
[caption id="attachment_415" align="alignnone" width="630"] Flickr (CC) Kevin Harber[/caption]
Menciptakan ritual seperti membaca sebelum tidur mengirim sinyal ke tubuh bahwa ini saatnya beristirahat dan tidur. Tapi membaca di layar gadget justru membuatmu terus melek dan bisa merusak tidurmu.
Ini juga hal yang mengganggu anak-anak. Riset Pediatrics menemukan bahwa 54% anak-anak tidur di dekat layar (ponsel atau tablet) dan itu membuat mereka rata-rata terpejam 20 menit lebih sedikit.
8. Membaca itu menular
Banyak orang tua ingin anaknya suka membaca. Bagaimana caranya menularkan hal itu? Membacalah keras-keras. Membaca dengan bersuara di tahun-tahun sekolah dasar anak membuat si kecil lebih tertarik buat jadi pembaca buku (yang berarti membaca dalam 5-7 hari sepekan).
Sumber: RealSimple
0 comments :
Post a Comment