Tanda bahwa kamu adalah hipster kopi

Minuman kopi sudah dikenal manusia sejak beribu tahun lalu. Hingga kini, kopi adalah salah satu minuman paling populer di dunia; selain bir dan teh yang juga berasal dari tanaman.


Banyak pihak yang menyebut bahwa saat ini, kopi dan segala tetek bengeknya tengah mengalami gelombang ketiga di mana kopi dinikmati apa adanya. Seperti halnya anggur, kopi dari tempat yang berbeda memiliki karakter rasa yang berbeda. Perbedaan cara perawatan tanaman kopi, pengolahan dan pembuatannya juga menghasilkan cita rasa yang tak sama.


Gelombang ketiga kopi inilah yang membuat cara mengonsumsi kopi juga berubah. Segelintir hipster kopi menganggap kafe-kafe internasional seperti Starbucks nggak istimewa. Karena kopi yang benar itu yang manual brew!


Nah, apakah apakah kamu termasuk hipster kopi? Mungkin iya, bila kamu memiliki sejumlah ciri seperti di bawah ini:


1. Kamu tahu bedanya kopi arabika dan robusta




[caption id="attachment_183" align="alignnone" width="600"]Kopi3 Foto: Arya P[/caption]

Dengan sekali lirik ke bentuk biji kopinya, kamu bisa tahu kopi yang ini kafeinnya tinggi, yang ini bagus buat espresso, yang ini cocoknya di-french press, dan seterusnya.


2. Apa sih maksudnya pemrosesan biji kopi yang wet, honey/semi-washed atau natural?


Cara memperlakukan biji kopi ketika sehabis dikupas dari buahnya yang telah berwarna merah akan menentukan seperti apa rasa kopinya nanti.


3. Tingkat kematangan roasting adalah sikap




[caption id="attachment_185" align="alignnone" width="600"]Kopi1 Foto: Arya P[/caption]

Lagi-lagi, dengan sekali lihat, atau mungkin sedikit menyentuh dan membaui, maka kamu bisa tahu kopi ini cinnamon roast, medium roast, full city atau french roast. Kamu juga punya preferensi sendiri tentang tingkat kematangan roasting ini yang nggak bisa ditawar.


4. Kamu akrab dengan nama daerah-daerah penghasil kopi


Dari manakah kopi Mandheling berasal? Kalau kopi Toraja? Latimojong? Sunda Hejo? Kalau kamu tahu dari mana saja asal biji kopi yang kamu minum, kamu bisa mengira-ngira rasa apa yang akan kamu dapatkan dalam secangkir kopimu.


5. Hapal di luar kepala benda-benda seperti V60, aeropress, mokapot, french press, dan siphon




[caption id="attachment_182" align="alignnone" width="600"]Kopi4 Foto: Arya P[/caption]

Di atas adalah nama-nama alat untuk membuat kopi dengan berbagai metode secara manual. Membuat kopi di mesin itu sudah terlalu biasa. Yang pakai tangan dong!


6. Bisa mengenali rasa buah di dalam secangkir kopi


Rasa kopi yang pahit itu salah. Rasa pahit lahir dari cara pembuatan yang nggak benar. Kamu bisa menceritakan panjang lebar tentang rasa buah atau kacang, atau malah wine, yang terdapat dalam secangkir kopi yang tengah kamu minum.


7. Minum kopi yang benar ya tanpa gula




[caption id="attachment_184" align="alignnone" width="600"]Kopi2 Foto: Bungky Raharjo[/caption]

Kamu beranggapan bahwa gula adalah unsur yang merusak citarasa kopi dan harus disingkirkan jauh-jauh. Lagipula, mengonsumsi gula terus menerus bisa membuat diabetes dan menimbulkan persoalan kesehatan.


8. Menganggap kedai kopi internasional itu nggak trendy


Kopi di kedai kopi bermerek dibuat secara massal. Nggak ada sentuhan personal terhadap kopinya. Kamu juga malas minum kopi yang nggak kamu ketahui asalnya dari mana dan bagaimana cara memprosesnya. Tapi, kadang kangen juga sih dengan salah tulis nama kita oleh baristanya.


9. Kamu kenal dengan pemilik kafe, coffee roasters, pemasok biji kopi dan pecinta kopi lainnya




[caption id="attachment_188" align="alignnone" width="600"]Foto: Arya P Foto: Arya P[/caption]

Bagi kamu, datang ke sebuah kafe nggak cuma untuk menikmati secangkir kopi artisan yang dibuat dengan penuh cinta. Datang ke sebuah kafe juga berarti berkomunikasi dengan orang-orang yang berhobi sama denganmu.


10. Perutmu mengamuk bila kamu minum kopi sachet


Minum kopi sachet adalah dosa tak termaafkan. Lambungmu juga makin terbiasa dengan kopi single origin. Sehingga ketika kamu disuguhi kopi bubuk instan (yang isinya nggak cuma kopi, tapi juga campuran jagung atau beras), maka perutmu akan menjerit protes.


Ada yang mau menambahkan?

Share on Google Plus

About Kispen

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 comments :

Post a Comment