Lagu "Bintang Kecil" dan keanehannya

Saat kamu kecil, hampir pasti kamu pernah diajari lagu "Bintang Kecil". Itu lho, yang diawali dengan "bintang kecil, di langit yang biru." Lagu ini sangat populer di kalangan anak-anak karena liriknya yang sederhana dan mudah dimengerti.


Sebagai informasi, lagu bintang kecil adalah karya pengarang lagu bernama Daljono. Sepertinya, Daljono ini adalah one hit wonder karena satu-satunya lagu ciptaannya yang populer hanyalah "Bintang Kecil".



Ngomong-ngomong soal awal lagunya, saya menemukan bahwa ada dua versi lirik yang diajarkan ke anak-anak. Yang pertama adalah yang diawali dengan "bintang kecil, di langit yang biru." Sementara yang kedua adalah "bintang kecil, di langit yang tinggi."


Perbedaan lirik lagu ini bukan tanpa akibat, lho. Sebab, ada beberapa kejanggalan dan makna tersembunyi bila lirik pertama yang ternyata benar. Apa saja kejanggalan dan makna tersembunyi itu? Mari kita mulai.


1. Bintang kecil di langit yang biru


Bintang biasanya terlihat oleh mata telanjang manusia di malam hari. Satu-satunya (?) bintang yang bisa kita lihat di siang hari hanyalah Matahari. Tapi yang dimaksud sebagai "bintang kecil" di lagu tersebut nyaris pasti adalah bintang-bintang yang jaraknya sangat jauh dari Bumi sehingga terlihat kecil.


Dengan fakta bahwa bintang yang jauh hanya bisa dilihat malam hari, maka sangat aneh bila langit tempat bintang terlihat itu berwarna biru. Sebabnya, langit di malam hari tidakl berwarna biru. Secara fisika, yang disebut sebagai "langit" adalah atmosfer Bumi. Warna langit sangat bergantung pada sudut pencahayaan, intensitas pencahayaan dan sudut pandang manusia. Di malam hari, langit akan berwarna hitam karena tidak ada pencahayaan yang cukup kuat.


2. Lalu, di langit biru itu sebenarnya apa?


Biru jadi warna langit di siang hari karena dari seluruh gelombang warna yang dipancarkan sinar matahari, biru adalah yang paling banyak diserap oleh atmosfer bumi. 


Kalau bintang tidak mungkin tampak di langit siang hari, saya menduga yang terlihat di langit yang biru itu adalah pesawat luar angkasa. Bisa jadi kan? Baca terus sampai akhir biar kamu nggak bingung.


3. Lanjutannya, "amat banyak menghias angkasa."


Ternyata, pesawat luar angkasa yang dinaiki oleh makhluk asing itu tidak cuma satu atau dua, tapi banyak. Perhatikan saja liriknya, "amat banyak" hingga bisa "menghias angkasa".


4. Lalu, "aku ingin terbang dan menari."


Wah, ternyata si penulis lagu ingin diculik oleh alien! Lalu di kapal luar angkasa tersebut dia akan menari-nari. Absurd ya!


Bagaimana dengan mereka yang sejak kecil diajarkan bahwa lirik lagunya diawali dengan "bintang kecil, di langit yang tinggi"? Sedikit lebih masuk akal secara fisika sih. Tapi karena lirik lanjutannya sama saja, maka makna tersembunyinya tentu saja juga sama.




[caption id="attachment_227" align="alignnone" width="640"]Flickr CC - Scratch Flickr CC - Scratch[/caption]

Nah, kalian dulu diajarkan lirik lagu yang mana?

Share on Google Plus

About Kispen

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 comments :

Post a Comment