Salah satu hoax terhebat di dunia terjadi bukan di tanggal 1 April

Kemarin adalah tanggal 1 April, hari di mana biasanya orang-orang melakukan tipuan yang disebut sebagai April Mop atau April's fools. Namun hoax yang terjadi di London pada tahun 1810 ini bukan dalam rangka April's fools karena dilakukan pada tanggal 26 November.


Hoax yang menghebohkan ini adalah kisah seorang pemuda yang membuat surat palsu yang meminta kehadiran para pedagang dan penyedia jasa untuk datang ke sebuah rumah wanita kaya. Saat kejadian, si pelaku bersama temannya menonton kehebohan yang timbul dari ulah mereka.


Ceritanya, kehebohan terjadi karena pada hari itu, ada banyak sekali penyedia barang dan jasa yang mendatangi sebuah rumah di Jalan Berners. Rumah itu bernomor 54 dan penghuninya, yang disebut sebagai Nyonya Tottenham (ada sumber lain menyebutnya Nyonya Tottingham), meminta para penyedia barang dan jasa untuk datang memenuhi pesanannya.


Sejak pagi, sejumlah orang mulai berkerumun di rumah nomor 54 di Jalan Berners. The London Annual Register tahun 1810 menyebut di sana ada, "gerobak berisi batubara, organ, piano, sutra, perhiasan dan banyak sekali perabotan."


Saat itu, Jalan Berners adalah kawasan orang-orang kaya di London. Tetangga-tetangga Nyonya Tottenham adalah orang-orang penting seperti kalangan ningrat kerajaan, hingga pemuka agama.




[caption id="attachment_234" align="alignnone" width="620"]Rumah Jalan Berners no. 54 kini jadi bangunan Hotel Sanderson. (Hoaxes.org) Rumah Jalan Berners no. 54 kini jadi bangunan Hotel Sanderson. (Hoaxes.org)[/caption]

Karena status sosial Nyonya Tottenham yang terkemuka, maka dia tidak akan pernah menerima sendiri pengiriman barang. Akan ada seorang pembantunya yang membuka pintu. Tentu saja, si pembantu kebingungan karena sebenarnya majikannya tidak pernah memesan barang dan jasa tersebut.


Tapi kehebohan baru saja dimulai. Kian banyak saja orang yang muncul di depan rumah nomor 54 itu karena mereka menerima surat permintaan. Mereka pun mulai kesal dan berteriak-teriak di depan pintu. Koran-koran menggambarkan situasinya saat itu: enam orang menggotong organ, kuli-kuli mengangkat rak-rak anggur, tukang pangkas rambut membawa wig, penjahit membawa baju dengan rok besar yang mengembang dan pembuat kacamata membawa berbagai benda buatannya.


Tak cuma pengusaha dan pembuat barang yang datang. Pada siang harinya, Walikota London datang dengan dua pengawalnya dan memberitahukan ke polisi yang berada di situ (polisi datang karena mulai terjadi ribut-ribut di keramaian) bahwa ia menerima surat dari Nyonya Tottenham bahwa ia telah menerima surat panggilan dari sang Walikota tapi tidak bisa hadir karena sakit dan harus dirawat di kamarnya. Masih menurut sang Walikota, Nyonya Tottenham meminta tolong sang Walikota untuk menengoknya. Sang Walikota lalu menyadari bahwa ia adalah korban kebohongan dan segera saja meninggalkan tempat itu.


Makin siang, makin banyak saja orang yang datang. Perawat, pembuat gigi, pelukis miniatur, seniman berbagai bidang, pelelang, penjual sayuran, penjual kain, kereta pos, kereta duka cita, penjual unggas, dan sebagainya. Bahkan ada seorang pembuat peti jenazah datang.


Suasana Jalan Berners kian kacau. Selain para penjual tersebut, orang-orang tertarik datang untuk menonton ada keributan apa. Saking padatnya jalan itu, orang-orang semakin sulit bergerak. Polisi kemudian memblokir kedua ujung jalan untuk mencegah semakin banyak orang yang datang. Baru setelah petang, kerumunan bisa dibubarkan.


Lalu, siapa biang keladi kekacauan tersebut? Selama nyaris dua tahun, tak ada yang berhasil memecahkan kasus tersebut. Pada tahun 1812, muncul petunjuk tentang siapa pelakunya. Dia adalah penulis opera populer bernama Theodore Hook. Pada saat kejadian, Hook berusia 22 tahun. Hook sendiri punya reputasi sebagai playboy dan tukang cari kegaduhan, jadi wajar dia jadi tertuduh.




[caption id="attachment_235" align="alignnone" width="424"]Theodore Hook (hoaxes.org) Theodore Hook (hoaxes.org)[/caption]

Namun baru beberapa dekade kemudian Hook mengakuinya dalam buku semi-otobiografinya yang berjudul Gilbert Gurney. Meski pada awalnya aparat keamanan mengancam pelaku kejadian di Jalan Berners dengan hukuman, nyatanya Hook tidak pernah dituntut dan diadili. Kejadian pembohongan masal itu malah mungkin makin mengangkat reputasi Hook.


Pada tahun 1840, banyak orang menyebutkan bahwa saat kejadian, Hook dan dua temannya menyewa sebuah kamar di sebuah rumah di Jalan Berners untuk melihat kekacauan yang mereka timbulkan. Kabarnya, mereka membuat sampai 1000 surat palsu (ada yang bilang 4000 surat) yang dikirim ke para pedagang dan penyedia jasa di seluruh London. Tahun 1849, identitas dua rekan Hook terbuka sebagian. Satu di antaranya diduga adalah Henry Higginson, teman yang dikenal Hook di Brasenose College, Oxford; sementara satu lagi temannya adalah seorang aktris yang tidak diketahui namanya.


Sumber: Hoaxes.org

Share on Google Plus

About Kispen

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 comments :

Post a Comment