11 alasan kekalahan timnas Indonesia

Timnas Indonesia kembali menelan kekalahan, kali ini dengan skor 0-1 dari timnas Kamerun dalam laga uji coba yang digelar di Sidoarjo, Rabu (25/3). 


Biasanya, kekalahan timnas Indonesia akan diikuti oleh berbagai alasan. Menurut saya, alasan paling basi adalah 'yang penting timnas memetik pelajaran'. Karena nyatanya, timnas lebih sering kalahnya ketimbang menangnya. Tim apa yang terus-terusan belajar tapi nggak pernah naik kelas?


Sebenarnya, saya ingin menjuduli tulisan ini dengan 101 alasan kekalahan, tapi ternyata (untungnya!) saya nggak sanggup menemukan 101 alasan. Jadi, 11 saja ya.


1. Menang kalah bukan tujuan


Pertandingan ini kan cuma uji coba. Nggak apa-apa kalah di uji coba asalkan di turnamen sebenarnya kita menang. Menang dari Hong Kong! Sudah sejak tahun 1991 timnas kita nggak pernah juara di level Asia Tenggara. 


2. Yang penting timnas memetik pelajaran



Seperti yang saya bilang tadi, ini adalah alasan paling basi. Memang benar, kalah dari lawan (apalagi yang lebih kuat) adalah pelajaran. Namun ibarat seorang murid, timnas kita adalah murid yang sangat sering tinggal kelas.


3. Lawan berada dua level di atas kita


Sebenarnya, ini masuk akal. Tapi yang konyol adalah bila kita menemukan fakta bahwa timnas yang dulunya selevel dengan kita ternyata kini sudah naik kelas, sementara kita masih begitu-begitu saja.


4. Pemain lawan unggul fisik


Lawan dari Eropa, Amerika Latin atau Afrika memang memiliki badan yang lebih tinggi dan kekar, stamina yang lebih baik dan sebagainya. Hello! Maradona dan Messi saja badannya nggak lebih tinggi dari para pemain kita, kok.


5. Tim lawan memainkan bola-bola atas




[caption id="attachment_211" align="alignnone" width="600"]Foto: Twitter Media Indonesia Foto: Twitter Media Indonesia[/caption]

Masih terkait dengan alasan nomor 4, alasan ini juga muncul menghadapi lawan-lawan yang lebih tinggi. Masalahnya adalah, sering kali para pemain timnas nggak tahu diri dengan meladeni permainan bola atas ketika bertemu lawan yang unggul tinggi badan.


6. Para pemain timnas demam panggung


Tekanan di turnamen penting semacam Piala AFF memang tinggi. Tapi semua peserta juga mengalami hal yang sama bukan? Lagipula, kita sudah mengenal sport science, jadi seharusnya faktor mental bisa dibenahi dengan menyertakan psikolog, kek, motivator, kek. 


7. Fisik pemain timnas terkuras di babak kedua


Kalau melihat hasil tes fisik para pemain (bentuknya angka VO2 max), maka kita memang sadar bahwa fisik para pemain kita payah. Jadi, selama ini mereka berkompetisi dan berlatih bersama klub-klub, nggak ada peningkatan dari segi fisik?


8. Timnas kurang persiapan


Paradigma timnas Indonesia masih kuno, yakni pelatnas dalam rentang waktu 1-2 bulan. Padahal, kalender pertandingan FIFA yang diselipkan di tengah ketatnya kompetisi liga mengharuskan timn




[caption id="attachment_209" align="alignnone" width="599"]Foto: Twitter Chelsea Indo Foto: Twitter Chelsea Indo[/caption]

as manapun untuk bisa bersiap dalam waktu 3 hari sampai sepekan saja.


9. Pemain kelelahan karena sibuk di klub


Jadwal kompetisi yang nggak jelas, klub dan pemain harus bermain tiap 3 hari sekali dengan jarak antarkota yang jauh-jauh, memang pasti sangat menguras fisik. Mungkin harus ada pemikiran ulang tentang model kompetisi dan penjadwalan.


10. Timnas kurang beruji coba


FIFA biasanya sudah menetapkan agenda internasional selama setahun ke depan. Timnas Indonesia biasanya baru mengatur uji coba 2-3 pekan sebelumnya. Paling bagus 1-2 bulan sebelumnya. Sering kali, uji coba batal mendekati hari h. Kalau begitu, perbaiki dong penyusunan agenda timnas. 




[caption id="attachment_210" align="alignnone" width="599"]Foto: Twitter BallBall Foto: Twitter BallBall[/caption]

11. Pemain sudah memberikan yang terbaik


Sangat subyektif sih. Saya percaya kalau para pemain masih sangat bangga mengenakan seragam timnas. Yang mungkin harus diperhatikan adalah 'memberikan yang terbaik' bukan hanya soal 90 menit di lapangan. Disiplin di luar lapangan, nggak terlibat hal-hal nggak penting semacam gosip hubungan asmara dengan artis, itu juga bagian dari usaha memberikan yang terbaik.

Share on Google Plus

About Kispen

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 comments :

Post a Comment