PDKT dulu dan sekarang

Bukan bermaksud menyalahkan teknologi, hanya saja ada perbedaan yang sangat besar antara PDKT alias pendekatan masa lalu dan masa kini. Dengan teknologi, segala hal menjadi lebih mudah

1. Mengenal orang

Dulu : Saya punya pengalaman lucu saat masih SMP. Seorang pria membawa notes sambil ‘mengobrol’ (karena saya lebih merasa dia mewawancara saya) dan mencatat apapun jawaban yang saya utarakan. Alasannya, “Jadi aku tahu apa yang kamu suka dan nggak suka,”

Dulu, butuh usaha lebih untuk mengenal orang yang kita sukai. Hingga untuk masa pendekatan memang butuh waktu yang tidak sebentar.

Sekarang : Masuk ke mesin pencari, tulis nama orang tersebut dan voila! dalam waktu beberapa detik saja, kamu tahu biodata lengkapnya, nama binatang peliharaan, hobi, apa yang dia lakukan hari ini sampai baju apa yang ia gunakan sehari-hari.

Era sosial media memungkinkan kamu untuk ‘jatuh cinta’ bahkan sebelum bertemu orang tersebut. Mudah dan singkat!

2. Membina hubungan

Dulu : Saya pernah mengalami masa-masa kurang tidur karena menerima telepon berjam-jam dari orang yang sedang PDKT. Telepon 2-3 jam sudah biasa, karena rekor saya adalah 8 jam! (Saya juga pernah dihukum karena tagihan telepon yang membengkak).

Ada sensasi deg-degan setiap mau telepon (atau ditelepon) oleh orang yang kita taksir dan saat dengar suaranya. Saat mau menutup telepon, butuh waktu 10-15 menit. “Kamu yang tutup duluan ya.| Kamu aja..| Kamu aja deh, aku masih kangen..| Sama-sama ya..” (dan seterusnya).

Sekarang: Tak perlu sedia uang banyak untuk bayar tagihan telepon. Pastikan kamu berlangganan paket internet (atau nyalakan wi-fi kalau mau irit) lalu sediakan kedua jempol.

Yup, di masa kini, berbagai aplikasi bisa kamu gunakan untuk berkomunikasi dengan pujaan hati. Rasa deg-degan juga bisa dikurangi karena kamu hanya perlu memandangi layar ponsel. Tak perlu juga takut untuk kehabisan bahan pembicaraan atau gugup, karena kamu punya waktu banyak untuk memikirkan bahan pembicaraan.

3. Hadiah

Dulu: Hadiah benar-benar diberikan jika ada hari-hari istimewa saja, misal ulang tahun, valentine (bagi yang merayakan) atau acara khusus yang lain.

Jaman saya remaja dulu, kartu ucapan yang sedang nge-trend adalah Hallmark. Harganya relatif menguras kantong. Belum lagi bunga atau barang-barang lain yang romantis. Mungkin itu juga yang jadi alasan hadiah jarang diberikan.

Sekarang : kamu bisa mendapatkan bunga dan kartu ucapan dengan kata-kata romantis setiap hari, bahkan tiga kali sehari. Hanya saja bentuknya digital. Lebih ringkas dan murah.

4. Menyatakan perasaan

Dulu : Pilih baju terbaik, dandan sekeren/secantik mungkin. Siapkan kendaraan atau ongkos untuk pergi ke rumah si dia. Sampai depan rumahnya, degupan jantung makin keras, lutut semakin lemas…lalu mengetuk pintu pelan-pelan.

Saat si pujaan hati keluar dan menyambut, rasa senang berlebihan mulai mendera, tapi hati tetap tak tenang. Perasaan makin kacau ketika mulai menyatakan perasaan, seakan seluruh dunia berhenti sesaat. Lalu…”Aku pikir-pikir dulu ya,” jawab si dia. Doeeeeeeeeeeeng!!!!! Akhirnya pulang dengan perasaan hampa.

Siapa yang pernah punya pengalaman seperti di atas? *Angkat tangan (Saya yang bilang “Aku pikir-pikir dulu ya,” ).

Sekarang : Gugupnya sama, tapi perasaan bisa diutarakan lewat pesan singkat. Diawali dengan kata-kata romantis yang bisa dicari dengan mudah lewat mesin pencari, atau kultwit romantis tapi no mention.

Jika saatnya tepat, utarakan lewat pesan singkat, beres! (Kalau gelagat si dia negatif, bisa ngeles dengan kata-kata “maaf dibajak.’. Risiko tengsin jadi berkurang.

Kalau cerita kamu bagaimana?

(Ilustrasi foto : ₪..miss ِِAlaa..₪/Flickr)


Share on Google Plus

About Kispen

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 comments :

Post a Comment