Jangan lupakan usulan dana Rp1 triliun untuk Parpol

Usulan Mendagri Tjahjo Kumolo soal hibah dana bagi parpol sebesar Rp1 triliun/tahun menimbulkan berbagai reaksi. Ada yg kaget,  menerima, ada juga yang memilih melupakan.

[caption id="attachment_128" align="aligncenter" width="614"]Berita satu Berita satu[/caption]



Kalau saya sih tak bisa begitu saja melupakan, ini sebabnya.


1. Parpol tak perlu lagi relawan


[caption id="attachment_126" align="aligncenter" width="512"]The Jakarta Post The Jakarta Post[/caption]


Masih ingat kan bagaimana banyaknya relawan yang mengantarkan Jokowi sampai kursi presiden? Mereka rela menyumbang waktu, tenaga dan uang untuk membuat kampanye. Kini rakyat tak perlu repot, uang kampanye (seharusnya) sudah cukup.

Tapi itu berarti juga peran rakyat saat pemilu semakin sedikit. Kita tak perlu (bisa?) mengawasi secara langsung. Semua sudah beres diurus partai dan para anggotanya.

2. Lahan bisnis baru
Yang mau coba berbisnis, jangan bikin PT, tapi bikin partai saja. Karena Anda langsung mendapat suntikan dana Rp1 triliun dari pemerintah. Kalau tidak tahan lama, yasudahlah, bikin baru saja, toh uangnya sudah masuk rekening.

Dijamin, jika kebijakan ini jadi dijalankan, pilihan partai untuk rakyat pasti semakin banyak.

3. Tak ada yang gratisan saat kampanye
Para artis pendukung parpol tak perlu lagi menggratiskan honornya. Dana sebegitu besar bahkan memungkinkan Parpol membuat konser artis luar negeri untuk kampanye. Para perusahaan percetakan pun tak perlu takut lagi dengan tunggakan pembayaran saat kampanye berlaku.

4. KPK punya lahan kerja baru
Satu lagi hal yang harus diperhatikan KPK. Dari mulai proses pencairan dana hingga pemakaiannya.

Selama ini anggaran partai politik sifatnya tertutup sehingga membuat kebijakan hibah dana ini rawan penyelewengan.

5. Anggota Parpol tak perlu terlalu sibuk
Tak perlu sibuk-sibuk membuktikan kinerjanya bagi rakyat, toh uang Rp1 triliun sudah di tangan.
6. Kedua kubu di DPR berdamai


[caption id="attachment_127" align="aligncenter" width="663"]Viva.co.id Viva.co.id[/caption]


Mungkin jika kebijakan ini jadi dijalankan, Tjahjo Kumolo berhak mendapatkan penghargaan bintang perdamaian.


Siapa yang bisa lupa kerusuhan kedua kubu DPR di hari pertama mereka bekerja. Lucunya, saat hibah ini diusulkan, mereka layaknya sahabat lama yang sangat kompak. Bersama-sama bergandengan tangan dan mengungkapkan rasa setuju.

Alasan Tjahjo untuk membantu Parpol sebagai salah satu tempat perekrutan calon politisi handal dan berkualitas memang tak sepenuhnya salah. Tapi di saat banyak keluarga yang kesulitan memberi makan pada anaknya, serta sekolah-sekolah berfasilitas minim (karena alat fitness bukan alat belajar-mengajar) yang utama, rasanya ironis memberikan dana yang sebegitu besar.

Mungkin pak Tjahjo lupa, keluarga dan sekolah adalah tempat awal karakter seseorang dibentuk. Jika ini semua sudah ideal, maka dengan sendirinya, bibit-bibit politisi handal akan bermunculan.

Yah tapi itu hanya pendapat pribadi saya sih. Saya mah apa atuh dibanding pak Tjahjo....:p

 
Share on Google Plus

About Kispen

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 comments :

Post a Comment